Pada tanggal 30 JULI 2024, Desa Limbuang mengadakan acara tradisional Tudang Sipulung yang dihadiri oleh seluruh warga desa. Tudang Sipulung adalah tradisi lokal yang bertujuan untuk memperkuat kebersamaan dan merancang rencana bersama untuk kesejahteraan desa. Dalam bahasa Bugis, "Tudang Sipulung" berarti "duduk bersama," yang mencerminkan semangat musyawarah dan mufakat di antara warga.
Acara berlangsung di lapangan desa dan diawali dengan pembukaan oleh Kepala Desa Limbuang, Bapak Durahman. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah untuk saling berbagi ide, mendiskusikan masalah-masalah desa, serta mencari solusi bersama. Warga yang hadir, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga orang tua, semua duduk melingkar dalam suasana yang penuh keakraban.
Selama acara, berbagai isu penting dibahas, termasuk perbaikan infrastruktur desa, peningkatan mutu pendidikan, dan program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat. Mahasiswa KKN Posko 34 juga ikut berpartisipasi dengan memberikan masukan mengenai program-program pembangunan yang bisa diterapkan di desa, seperti pengembangan wisata lokal dan pelatihan keterampilan bagi pemuda.
Tudang Sipulung di Desa Limbuang tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga diwarnai dengan sajian makanan tradisional yang dinikmati bersama oleh seluruh peserta. Acara ini ditutup dengan doa bersama, memohon berkah dan keberkahan untuk Desa Limbuang. Tudang Sipulung menjadi bukti kuatnya budaya gotong royong dan semangat kebersamaan dalam membangun desa yang lebih baik.
Pada tanggal 30 juli 2024, Desa Limbuang mengadakan acara tradisional Tudang Sipulung yang dihadiri oleh seluruh warga desa. Tudang Sipulung adalah tradisi lokal yang bertujuan untuk memperkuat kebersamaan dan merancang rencana bersama untuk kesejahteraan desa. Dalam bahasa Bugis, "Tudang Sipulung" berarti "duduk bersama," yang mencerminkan semangat musyawarah dan mufakat di antara warga.
Acara berlangsung di lapangan desa dan diawali dengan pembukaan oleh Kepala Desa Limbuang, Bapak Hasanuddin. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah untuk saling berbagi ide, mendiskusikan masalah-masalah desa, serta mencari solusi bersama. Warga yang hadir, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga orang tua, semua duduk melingkar dalam suasana yang penuh keakraban.
Selama acara, berbagai isu penting dibahas, termasuk perbaikan infrastruktur desa, peningkatan mutu pendidikan, dan program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat. Mahasiswa KKN juga ikut berpartisipasi dengan memberikan masukan mengenai program-program pembangunan yang bisa diterapkan di desa, seperti pengembangan wisata lokal dan pelatihan keterampilan bagi pemuda.
Tudang Sipulung di Desa Limbuang tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga diwarnai dengan sajian makanan tradisional yang dinikmati bersama oleh seluruh peserta. Acara ini ditutup dengan doa bersama, memohon berkah dan keberkahan untuk Desa Limbuang. Tudang Sipulung menjadi bukti kuatnya budaya gotong royong dan semangat kebersamaan dalam membangun desa yang lebih baik.